Di artikel sebelumnya, kami telah menyebutkan istilah kualitas tidur, dan dimana ada kualitas di sana ada kuantitas. Ternyata, ada satu istilah yang berbeda dari keduanya, yang turut melengkapi informasi kesehatan tidur seseorang secara keseluruhan, yaitu Kepuasan Tidur.
Kepuasan tidur bersifat subjektif
Dijelaskan dari situs organisasi Sleep, kepuasan tidur adalah evaluasi yang bersifat subjektif. Ini didasarkan pada premis bahwa ketika seseorang menjalani ritual tidur yang sama seperti orang lain, evaluasinya dilakukan berbeda, menurut masing-masing individu.
Misalnya, seseorang bisa saja tidur selama 8 jam setiap malam, tapi ketika bangun merasa kurang puas dengan tidurnya. Adapun seseorang yang lain yang tidur hanya 4 jam tapi merasa puas dan bisa bangun dengan bugar.
Contoh lain, ketika seseorang yang telah didiagnosis dengan sindrom restless leg, bisa saja merasa puas dengan pengalaman tidurnya. Di sisi lain, seseorang kerap merasa cemas atau tertekan ketika memejamkan matanya dapat melaporkan tidak puas dengan pengalaman tidurnya walau ia tidak pernah mengalami masalah tidur yang serius. Jadi maksudnya, kepuasan tidur tidak selalu berhubungan dengan masalah tidur yang dialami seseorang.
Karena penilaian ini bersifat subjektif dan independen dibandingkan dengan kualitas dan kuantitas tidur, ketika digabung bersamaan dengan tes dan penilaian lain, kepuasan tidur dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan tidur secara keseluruhan. Jika Anda merasa tidak puas dengan tidur Anda, bicarakan dengan ahli tidur mengenai solusinya.